Anak
usia dini belajar dengan caranya sendiri. Bermain merupakan cara belajar yang
sangat penting bagi anak usia dini. Sering guru dan orangtua mengajarkan anak
sesuai dengan jalan pikiran orang dewasa, seperti melarang anak untuk bermain.
Akibatnya apa yang diajarkan orangtua sulit diterima anak dan banyak hal yang
disukai oleh anak dilarang oleh orangtua; sebaliknya banyak hal yang disukai
orangtua tidak disukai anak. Untuk itu orangtua dan guru anak usia dini perlu
memahami hakikat perkembangan anak dan hakikat Pendidikan Anak Usia Dini agar dapat memberi
pendidikan yang sesuai dengan jalan pikiran anak.
Berbagai
teori belajar pada anak seperti teori Piaget, Vygotsky, Montessori, Bandura,
Case, Bruner, dan Smilansky menjelaskan cara belajar anak dari berbagai sudut
pandang yang berbeda. Oleh karena itu teori belajar tersebut perlu dipilih dan
disesuaikan dengan karakteristk anak serta materi ajarnya. Modalitas belajar
anak juga berbeda-beda, sehingga cara anak belajar berbeda pula. Anak tipe
auditif, misalnya, berbeda cara belajarnya dengan tipe visual dan kinestetik.
Untuk itu guru dan orangtua perlu memahami karakteristik anak agar dapat
memberi bantuan belajar yang paling tepat..
Ilmu
Pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi; salah satunya yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-8 tahun. Anak usia tersebut
dipandang memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak usia di atasnya
sehingga pendidikan untuk anak usia tersebut dipandang perlu untuk dikhususkan.
Pendidikan untuk anak usia dini ini telah berkembang dengan pesat dan mendapat perhatian yang luar biasa
terutama di negara- negara maju karena mengembangkan sumberdaya manusia lebih
mudah jika dilakukan sejak usia dini.
Pendidikan Anak Usia Dini adalah ilmu multi dan interdisipliner, artinya tersusun oleh banyak disiplin
ilmu yang saling terkait. Ilmu Psikologi perkembangan, ilmu Pendidikan,
Neurosains, ilmu Bahasa, ilm Seni, ilmu Gizi, ilmu Biologi perkembangan anak,
dan ilmu-ilmu terkait lainnya saling terintegrasi untuk membahas setiap persoalan. Untuk mengembangkan kemampan intelektual anak, diperlukan berbagai
kegiatan yang dilandasi dengan ilmu psikologi, ilmu pendidikan, ilmu matematika
untuk anak, sains untuk
anak, dan seterusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar