Sabtu, 29 Oktober 2011

Cara Belajar


Anak usia dini belajar dengan caranya sendiri. Bermain merupakan cara belajar yang sangat penting bagi anak usia dini. Sering guru dan orangtua mengajarkan anak sesuai dengan jalan pikiran orang dewasa, seperti melarang anak untuk bermain. Akibatnya apa yang diajarkan orangtua sulit diterima anak dan banyak hal yang disukai oleh anak dilarang oleh orangtua; sebaliknya banyak hal yang disukai orangtua tidak disukai anak. Untuk itu orangtua dan guru anak usia dini perlu memahami hakikat perkembangan anak dan hakikat Pendidikan Anak Usia Dini agar dapat memberi pendidikan yang sesuai dengan jalan pikiran anak.

Berbagai teori belajar pada anak seperti teori Piaget, Vygotsky, Montessori, Bandura, Case, Bruner, dan Smilansky menjelaskan cara belajar anak dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Oleh karena itu teori belajar tersebut perlu dipilih dan disesuaikan dengan karakteristk anak serta materi ajarnya. Modalitas belajar anak juga berbeda-beda, sehingga cara anak belajar berbeda pula. Anak tipe auditif, misalnya, berbeda cara belajarnya dengan tipe visual dan kinestetik. Untuk itu guru dan orangtua perlu memahami karakteristik anak agar dapat memberi bantuan belajar yang paling tepat..

Ilmu Pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi; salah satunya yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-8 tahun. Anak usia tersebut dipandang memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak usia di atasnya sehingga pendidikan untuk anak usia tersebut dipandang perlu untuk dikhususkan. Pendidikan untuk anak usia dini ini telah berkembang dengan pesat dan mendapat perhatian yang luar biasa terutama di negara- negara maju karena mengembangkan sumberdaya manusia lebih mudah jika dilakukan sejak usia dini.

Pendidikan Anak Usia Dini adalah ilmu multi dan interdisipliner, artinya tersusun oleh banyak disiplin ilmu yang saling terkait. Ilmu Psikologi perkembangan, ilmu Pendidikan, Neurosains, ilmu Bahasa, ilm Seni, ilmu Gizi, ilmu Biologi perkembangan anak, dan ilmu-ilmu terkait lainnya saling terintegrasi untuk membahas setiap persoalan. Untuk mengembangkan kemampan intelektual anak, diperlukan berbagai kegiatan yang dilandasi dengan ilmu psikologi, ilmu pendidikan, ilmu matematika untuk anak, sains untuk anak, dan seterusnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar