Otak manusia tebentuk dari dalam
kandungan dan ditentukan sebelum lahir. Kimura (1992) melaporkan bahwa
laki-laki tidak lebih unggul daripada perempuan. Dalam konsepsi, embrio
mengalami diferensiasi sel.
Dalam embrio laki-laki, XY genotipe
mengontrol pertumbuhan testis, dan sekitar 8 minggu usia kehamilan, testis
tidak hanya dibentuk, tetapi juga dengan pelepasan testosteronnya,; yang
memiliki efek kausal pada otak janin. Seperti dengan kelahiran dan efek jenis
kelamin yang jelas.
Pada manusia, bayi perempuan lebih terstimulasi
dengan rangsangan sosial seperti wajah dan suara. Sedangkan bayi laki-laki akan
lebih terstimulasi dengan rangsangan non -sosial, yaitu rangsangan spasial
(seperti ponsel)
Tingkat testosteron prenatal (yang
dinilai selama amniosentesis, memprediksi kemampuan spasial yang di lihat
kembali pada usia 7 tahun.
Pelepasan salah satu testosteron
pada tahap kehidupan janin dapat menentukan perkembangan otak yang mengarah
pada otak laki-laki ataupun perempuan.
Geschwind dan Galaburda (1987)
memprediksi bahwa testosteron dalam kehidupan janin akan berdampak pada status
kekebalan, lateralisasi serebral, resiko perkembangan syaraf dan yang lainnya.
Asosiasi dalam studi Grimshaw (1995), hanya ditemukan
testosteron prenatal dan kemampuan sosial pada anak perempuan, bukan laki-laki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar